Begitu yang disampaikan pakar asal AS, Michael Rubin, dalam opininya di Washington Examiner, seperti dikutip dari
ANI News pada Sabtu (22/4).
Menurut Rubin, di antara 14 negara tetangga China, hanya India satu-satunya yang memiliki kekuatan militer mumpuni dan mampu menjadi benteng terpenting untuk melawan kekuatan Beijing.
Ia menjabarkan dua alasan mengapa posisi militer India patut dipertimbangkan.
Pertama, karena populasi India akan menjadi yang terpadat di Dunia, sementara China akan menurun hingga 42 persen dari sekarang.
"Para ahli demografi percaya populasi India akan mencapai puncaknya pada 2047 tetapi masih dua kali lipat dari China pada 2100," kata Rubin.
Kedua, berkaitan dengan kemampuan Taiwan dan Australia dalam membendung tekanan China. Menurut Rubin, Taiwan bisa saja tenggelam dalam propaganda Beijing yang dilancarkan melalui TikTok dan WeChat.
Sementara penguatan investasi pertahanan AS di Australia yang terlalu banyak dan India yang lebih sedikit, cenderung akan memberikan kerugian serius pada Washington jika perang dengan China benar-benar meletus.
"Jika Gedung Putih serius untuk melawan China, sudah waktunya untuk memasukkan India dalam program F-35 Joint Strike Fighter,"ujar Rubin
Selain itu, Rubin juga menganjurkan agar AS dapat mulai membantu India memajukan sistem nuklirnya.
BERITA TERKAIT: