Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tempatkan Pasukan di Dekat Sudan, AS Pertimbangkan Tarik Diplomat dari Khartoum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 22 April 2023, 08:52 WIB
Tempatkan Pasukan di Dekat Sudan, AS Pertimbangkan Tarik Diplomat dari Khartoum
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby/Net
rmol news logo Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan penyelamatan terhadap warganya yang saat ini berada di Sudan yang sedang bergejolak.

Gedung Putih mengumumkan Jumat (21/4) bahwa AS telah menempatkan pasukan di dekat Sudan di tengah pertimbangan Presiden Joe Biden apakah akan mengevakuasi diplomat dari Khartoum atau tidak.

“Belum ada keputusan untuk bergerak maju dengan evakuasi apa pun saat ini,” kata Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, seperti dikutip dari The National.

"Kami hanya memastikan bahwa kami siap jika diperlukan," katanya.

Kirby menambahkan bahwa Washington kemungkinan tidak akan dapat melakukan evakuasi yang lebih luas dari warganya karena pertempuran sengit yang melanda Khartoum selama tujuh hari.

“Ini bukan praktik standar bagi Amerika Serikat untuk mengevakuasi semua warga negara Amerika yang tinggal di luar negeri,” jelas Kirby.

Ia menambahkan, semua peringatan tentang keselamatan telah disampaikan. Jadi, mestinya tidak lagi warga AS yang tetap nekat pergi ke Sudan atau tinggal di Sudan. Bagi mereka yang sudah berada di negara itu, diharapkan agar berdiam diri di dalam rumah, tidak bepergian.

Amerika Serikat hanya dapat memfasilitasi evakuasi, baik menggunakan pesawat militer maupun pesawat komersial, di lingkungan yang berpotensi tidak permisif, jelas Kirby.

Pertempuran antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF di ibu kota Khartoum dan sekitarnya meletus sejak Sabtu pekan lalu.

RSF menuduh tentara menyerang pasukannya di selatan Khartoum dengan senjata ringan dan berat, sementara militer mengklaim bahwa pasukan paramiliter menyebarkan kebohongan dan menyebutnya sebagai kelompok pemberontak. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA