Pada Kamis (6/4), Kepala Radio, TV, dan Informasi Elektronik Vietnam Le Quang Tu Do mengatakan pihak berwenang akan segera mengadakan inspeksi terhadap perusahaan tersebut pada Mei mendatang, karena banyaknya informasi yang salah di aplikasi itu.
“TikTok tidak memiliki langkah kontrol yang efektif atas konten yang melanggar politik, melawan partai dan negara, berita palsu, konten beracun,†kata Do kepada wartawan, dimuat
Malay Mail, Jumat (7/4).
Berdasarkan data dari perusahaan riset Data Reporter yang dikutip oleh pemerintah, aplikasi berbagi video itu diperkirakan memiliki 50 juta pengguna yang tersebar di seluruh wilayah Vietnam.
Menurut Do, dengan banyaknya konten beracun di TikTok dan banyaknya pengguna akan berdampak negatif pada negaranya, yang sejauh ini masih menerapkan pembatasan yang ketat terhadap kebebasan berekspresi di media sosial.
"Kurangnya kontrol dapat memfasilitasi penyebaran berita palsu, menyebabkan kerugian ekonomi dan ketidakstabilan sosial," tambahnya.
Untuk itu, delegasi pemerintah akan segera mengunjungi kantor TikTok yang ada di Vietnam, sebagai langkah untuk menyerukan agar aplikasi tersebut dapat mengikuti hukum yang berlaku di negaranya.
Namun sejauh ini belum ada komentar apa pun dari induk perusahaan TikTok, ByteDance terkait inspeksi yang akan dilakukan pemerintah Vietnam untuk menekan kontrol sosial medianya.
BERITA TERKAIT: