Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi selama press briefing Kementerian Luar Negeri di Gedung Nusantara, Jakarta pada Rabu (5/4).
Menlu menyebut, fasilitas yang disediakan Keketuaan Indonesia telah berkontribusi pada perluasan akses konsultasi dan distribusi bantuan kemanusiaan AHA Centre ke beberapa stakeholder Myanmar yang belum pernah dijangkau sebelumnya.
"Dengan demikian telah ada pergerakan atau movement mengenai akses yang diberikan kepada AHA Centre," kata Menlu.
Meski ada kemajuan, Menlu tetap menekankan pentingnya menjangkau lebih banyak stakeholder sambil berupaya mempersiapkan kondisi yang kondusif untuk menggelar dialog nasional yang inklusif.
Oleh sebab itu, kata Retno, Keketuan Indonesia juga berupaya menjangkau dukungan eksternal dengan menggelar sejumlah pertemuan special envoy.
"Untuk pertama kalinya Ketua ASEAN melakukan sejumlah pertemuan dengan special envoy, termasuk Sekretaris Jenderal PBB, special envoy dari negara tetangga Myanmar dan juga special envoy dari negara lainnya," jelasnya.
Menlu menekankan pentingnya pertemuan tersebut untuk mendorong koordinasi dan sinergi sambil terus memperkuat sentralitas ASEAN dan implementasi 5PC.
BERITA TERKAIT: