Begitu yang disampaikan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) dalam sebuah pernyataan yang dikutip
Xinhua pada Selasa (27/3).
Menurut NCDC, sejauh ini infeksi demam Lassa telah menyebar ke 23 negara bagian, dengan total 784 kasus yang dikonfirmasi sejak Januari lalu.
Tingkat kematian akibat demam Lassa tahun ini di Nigeria disebut NCDC mencapai 18,1 persen, mewakili 97 dari 774 wilayah sebaran yang terkonfirmasi.
Berdasarkan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam Lassa merupakan penyakit disebabkan oleh virus Lassa yang menular pada manusia.
Virus itu dapat ditularkan melalui paparan makanan atau barang rumah tangga yang terkontaminasi oleh urin atau feses tikus Mastomys yang terinfeksi.
Penyakit Lassa dikategorikan sebagai endemik karena populasi hewan pengerat dengan jenis tersebut paling banyak hidup di beberapa bagian Afrika Barat.
Dalam beberapa kasus, demam Lassa memiliki gejala mirip dengan malaria, yang muncul antara satu hingga tiga minggu setelah terpapar virus.
Gejala ringan akibat Lassa dapat menyebabkan demam, kelelahan, lemas, dan sakit kepala, sementara penanganan demam yang buruk akan berujung pada kematian.
BERITA TERKAIT: