Mahuta dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada Selasa (21/3) untuk membahas hubungan bilateral kedua negara.
Namun dalam kunjungannya ini, Mahuta diperkirakan tidak akan bertemu langsung dengan Presiden Xi Jinping. Itu lantaran Xi akan mengunjungi Rusia pada pekan ini.
Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins menyebut kunjungan ini penting untuk membangun kembali hubungan dengan China usai dibukanya pembatasan Covid-19.
"Tiongkok adalah mitra yang sangat penting bagi Selandia Baru. Jadi, penting bagi kami untuk membangun kembali peluang tatap muka tersebut untuk kembali terlibat (setelah pembatasan),†ujar Hipkins, seperti dikutip
Associated Press.
Sementara itu, dalam pernyataannya pada Senin (20/3), Mahuta mengatakan ia akan menyoroti banyak hal selama pertemuan bilateral, termasuk kerja sama sektor perdagangan dan lingkungan, serta akan menyoroti kekhawatiran negaranya terkait invasi Rusia ke Ukraina.
“China merupakan bagian integral dari pemulihan ekonomi Selandia Baru tetapi hubungan kami jauh lebih luas, mencakup hubungan budaya, pendidikan, dan olahraga,†kata Mahuta.
Bagi Selandia Baru, Beijing merupakan salah satu mitra dagang terbesar. China adalah eksportir produk susu dan produk pertanian dengan jumlah besar dari Selandia Baru.
BERITA TERKAIT: