Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Setelah Tatap Muka dengan Putin, Xi akan Bicara dengan Zelensky

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 14 Maret 2023, 07:44 WIB
Setelah Tatap Muka dengan Putin, Xi akan Bicara dengan Zelensky
Presiden China Xi Jinping/Net
rmol news logo Setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping berencana akan menemui Presiden Ukraina Volodymir Zelensky.

Kabar tersebut dilaporkan outlet Wall Street Journal pada Senin (13/3), mengutip sumber tanpa nama yang mengetahui masalah tersebut.

"Pertemuan virtual dengan Zelensky kemungkinan akan terjadi setelah kunjungan Xi ke Moskow untuk bertemu dengan Putin, yang diharapkan berlangsung paling cepat minggu depan," lapor WSJ, menambahkan bahwa Xi juga mempertimbangkan untuk bepergian ke negara-negara Eropa lainnya.

Reuters juga  melaporkan bahwa kunjungan Xi ke Moskow dapat dilakukan paling cepat minggu depan.

Rencana kunjungan ke Rusia akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Xi sejak ia mendapatkan masa jabatan ketiga, posisi yang belum pernah terjadi sebelumnya di China.

Negosiasi potensial diharapkan dapat lebih memajukan upaya Beijing untuk menjadi mediator dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlarut-larut selama lebih dari setahun.

Pada akhir Februari, China meluncurkan pernyataan 12 poin untuk membuka jalan menuju perdamaian di Ukraina. Beijing telah meminta masyarakat internasional untuk mendorong upaya penyelesaian situasi secara damai dan mendesak kedua pihak yang berkonflik untuk tetap rasional dan menahan diri.

Rencana perdamaian tersebut mendapat sambutan dingin di Barat, di mana para pejabat tinggi secara efektif menepisnya.

Misalnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengklaim bahwa Beijing tidak memiliki kredibilitas untuk melayangkan proposal atas kegagalannya untuk mengutuk Rusia. Sikap serupa juga disuarakan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang menuduh Beijing memihak dalam konflik dan mendukung Moskow.

Sementara Barat secara aktif mendukung Ukraina dengan persenjataan dan memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow, Beijing menolak untuk mengutuk operasi militer Rusia atau memberlakukan sanksi.

Sebaliknya, China telah berulang kali mendesak semua pihak yang berkonflik untuk menemukan solusi damai secepat mungkin. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA