Menurut keterangan dari militer Ukraina, Rusia menembakkan sekitar 81 rudal dan delapan drone, termasuk enam rudal Kinzhal hipersonik dalam serangan utama yang menargetkan infrastuktur energinya.
Akibat kekuatan rudal yang dahsyat itu, pertahanan Ukraina tidak dapat mencegat seluruh serangan Rusia, dan hanya mampu merobohkan setidaknya 34 rudal dan empat drone bunuh diri shahed.
Serangan tersebut telah menabrakkan ke lebih dari setengah lusin daerah di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, pelabuhan Laut Hitam Odesa, dan Kharkiv.
"Ini adalah serangan besar dan untuk pertama kalinya dengan begitu banyak jenis rudal musuh meluncurkan enam Kinzhals. Rasanya belum pernah sebelumnya," kata juru bicara Angkatan Udara, Yuriy Ihnat, dimuat
LBC Group.
Menurut badan tenaga nuklir Ukraina, Energoatom, serangan udara terbaru kali ini telah memaksa Kyiv untuk beralih sementara ke generator diesel yang pasokannya terbatas, akibat aliran listrik mereka yang terputus.
Menanggapi serangan yang menyebabkan lumpuhnya energi, Kepala Staf Presiden Ukraina, menuliskan pesannya di Telegram, mengatakan bahwa Rusia sengaja meninggalkan mereka dengan tanpa listrik.
"Para teroris melakukan segala yang mereka bisa untuk meninggalkan kita tanpa listrik, mereka melanjutkan teror mereka terhadap orang-orang yang damai," tulis Andriy Yermak dalam pesannya.
BERITA TERKAIT: