Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Intelijen Nasional AS sekaligus penasihat intelijen utama Presiden Joe Biden, Avril Haines, dalam sidang tahunan tentang ancaman di seluruh dunia terhadap keamanan AS pada Rabu (8/3).
Menurutnya, hubungan China dan Rusia tidak seperti jalinan yang dibuat oleh AS dan sekutu NATO.
"Ada beberapa batasan yang akan kami lihat di mana mereka akan pergi dalam kemitraan itu. Kami tidak melihat mereka menjadi sekutu, seperti kami dengan sekutu di NATO," jelasnya seperti dimuat
Al-Arabiya.Tetapi, ia mengaku melihat peningkatan kerja sama keduanya di banyak bidang, meskipun Moskow sedang dimusuhi banyak negara akibat invasinya di Ukraina.
"Namun demikian, kami melihat peningkatan (kerja sama) di setiap sektor,†ungkap Haines.
Lebih jauh, Haines mengatakan hubungan Rusia-China yang semakin erat ditujukan untuk menentang hegemoni AS.
“China akan mempertahankan kerja sama diplomatik, pertahanan, ekonomi, dan teknologinya dengan Rusia untuk terus berusaha menantang AS, bahkan saat itu akan membatasi dukungan publik,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: