Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hari Perempuan Internasional, Sekjen PBB: Kesetaraan Gender Semakin Menjauh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 08 Maret 2023, 08:09 WIB
Hari Perempuan Internasional, Sekjen PBB: Kesetaraan Gender Semakin Menjauh
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres/Net
rmol news logo Warga dunia saat ini sedang merayakan Hari Perempuan Internasional. Diperingati setiap 8 Maret, tahun ini perayaan tersebut mengusung tema DigitALL: Innovation and technology for gender equality.

Diharapkan tema ini semakin memperlihatkan dengan jelas bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan yang diharapkan bisa menghapus stereotip gender juga diskriminasi.

Sayangnya, menurut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, saat ini kesetaraan antara perempuan dan laki-laki di dunia adalah tujuan yang semakin menjauh.

Guterres mengatakan bahwa hak-hak perempuan disalahgunakan, diancam, dan dilanggar di seluruh dunia dan bahwa kemajuan yang dibuat selama beberapa dekade mulai menghilang.

"Temanya sangat tepat waktu, karena saat teknologi melaju ke depan, perempuan dan anak perempuan tertinggal,"  kata Guterres, seperti dikutip dari Xinhua.

Ia menyoroti bahwa kesetaraan gender semakin jauh. Bahkan, katanya, butuh ratusan tahun lagi untuk mencapainya.

"Tiga miliar orang masih belum terhubung ke Internet, dan mayoritas dari mereka adalah perempuan dan anak perempuan di negara berkembang. Di industri teknologi, jumlah pria melebihi wanita dua banding satu, dan di bidang kecerdasan buatan, hanya sekitar satu dari lima pekerja adalah wanita," katanya.

Ia menunjuk pada patriarki, diskriminasi, dan stereotip berbahaya yang berlangsug berabad-abad, yang telah menciptakan kesenjangan gender yang sangat besar dalam sains dan teknologi. Sejauh ini, wanita hanya menyumbang 3 persen dari pemenang Hadiah Nobel dalam kategori sains.

"Bersama-sama, mari kita melawan penolakan terhadap hak-hak perempuan, melawan misogini dan maju untuk perempuan, anak perempuan dan dunia kita," kata Guterres dalam pembukaan sesi ke-67 Komisi PBB tentang Status Perempuan.

Selama dua minggu ke depan, peserta dari seluruh dunia akan memeriksa bagaimana kesetaraan gender dapat dicapai di era digital dan mempromosikan inklusivitas yang lebih besar bagi perempuan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA