Institute for Ecological Economy Research (IOW), Institute of Economic Structures Research (GWS), dan Prognos AG telah mengerjakan studi tersebut, atas perintah Kementerian Ekonomi Jerman, yang kemudian dipresentasikan pada Senin (6/3).
Sementara perhitungan kerusakan konsekuensial yang disebabkan oleh perubahan iklim biasanya memperhitungkan kehancuran yang disebabkan oleh banjir, misalnya, makalah ini juga melihat kerusakan di luar biaya rekonstruksi murni.
Penulis juga memperhitungkan beban tambahan yang disebabkan oleh pilihan produksi yang terbatas atau rantai pasokan yang terputus.
Sekretaris Negara Urusan Ekonomi Stefan Wenzel dari Partai Hijau mengomentari laporan tersebut dalam wawancaranya dengan surat kabar bisnis Handelsblatt pada Senin.
"Perubahan iklim sudah memiliki konsekuensi ekonomi yang parah yang dapat tumbuh secara besar-besaran," kata Wenzel, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (7/3).
Untuk mencegahnya, Wenzel mengatakan pemerintah Jerman saat ini sedang mengerjakan undang-undang adaptasi iklim yang dipercaya mampu mengurangi dampak finansial dari krisis iklim.
BERITA TERKAIT: