Ribuan orang yang diorganisir oleh serikat buruh pusat Tunisia menggelar aksi demonstrasi di ibukota Tunis pada Sabtu (4/3).
Mereka meneriakkan slogan-slogan menentang kenaikan harga dan kekurangan pangan, kekhawatiran terbesar sebagian besar warga Tunisia.
Dimuat
Sky News, perekonomian Tunisia semakin sulit setelah Presiden Kais Saied memicu ketegangan politik dengan membubarkan parlemen dan meluas wewenangnya sendiri.
Akibatnya, pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait kesepakatan bantuan terhenti. IMF telah menyerukan pencabutan beberapa subsidi dan reformasi lainnya.
Menanggapi aksi demonstrasi, Saied menilai keputusan Serikat Pekerja Umum Tunisia (UGTT) untuk mengundang para pemimpin serikat pekerja asing dalam protes tidak dapat diterima.
"Tunisia bukanlah pertanian, padang rumput, atau tanah tanpa tuan. Siapa pun yang ingin berdemonstrasi bebas melakukannya, tetapi dia tidak harus mengundang orang asing untuk berpartisipasi," ujarnya dalam pidato pada Sabtu malam.
BERITA TERKAIT: