Seorang inspektur tambang, Mohammad Akram, mengatakan Ledakan itu terjadi pada Kamis (2/3), tepatnya di Distrik Harnai di Provinsi Baluchistan.
Akram mengungkap bahwa seluruh korban ledakan berhasil dievakuasi setelah operasi penyelamatan yang berlangsung seharian penuh.
"Penyelamat membutuhkan waktu 24 jam untuk sampai ke penambang yang terperangkap dan mengambil mayat mereka yang terbunuh," jelasnya, seperti dimuat
Associated Press pada Jumat (3/3).
Penambang batu bara Pakistan kerap mengeluh karena pemilik tambang gagal melakukan tindakan pencegahan keselamatan dan memasang peralatan yang dibutuhkan.
Terlepas dari lokasi pekerjaan yang tidak aman dan upah yang rendah, ribuan warga Baluchistan memilih tetap bekerja di sana karena tidak memiliki banyak pilihan.
Dalam beberapa dekade terakhir, Baluchistan telah menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah dari kelompok separatis kecil yang berjuang untuk kemerdekaan dari pemerintah pusat di Islamabad.
Provinsi ini juga mengalami lonjakan serangan militan dalam beberapa bulan terakhir.
BERITA TERKAIT: