Jajak pendapat yang dikeluarkan pada Rabu (1/3) itu cukup menyenggol sikap netral yang ditetapkan Swiss sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.
Menurut survei yang melibatkan hampir 28 ribu orang itu, satu dari dua orang Swiss atau 50 persen warganya mendukung ekspor ulang senjata Swiss ke Ukraina.
Sementara 46 persen menunjukkan respon menentang, diduga mereka merupakan pendukung Partai Rakyat Swiss populis sayap kanan yang berkuasa di negara itu.
Terlepas dari tekanan Kyiv dan sekutunya, Swiss sejauh ini menolak untuk mengizinkan negara-negara yang memiliki persenjataan buatan Swiss untuk mengekspornya kembali ke Ukraina yang dilanda perang.
Asosiasi Pro Suisse, yang dengan gigih membela prinsip netralitas Swiss, mengatakan akan menuntut referendum jika parlemen memilih untuk melemahkan undang-undang tersebut.
Sementara itu, industri senjata Swiss sangat ingin melihat perubahan pada netralitas negaranya. Sebab tanpa pendekatan yang lebih fleksibel, pelanggan mereka akan mencari pemasok di negara lain.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: