Menurut laporan dari
New York Times pada Minggu (26/2), PHK terjadi pada Sabtu malam dalam putaran pemecatan massal yang terus berlanjut sejak Elon Musk mengambil alih media sosial itu pada Oktober lalu.
"PHK terjadi kepada manajer produk, ilmuwan data, dan insinyur, yang bekerja pada pembelajaran mesin dan keandalan situs yang membantu menjaga agar fitur Twitter tetap online," tulis New York Times, yang mengutip laporan dari pekerja Twitter.
Saat ini, Twitter belum menanggapi permintaan komentar. Namun, PHK kali ini telah menyusul PHK besar-besaran yang terjadi ketika Elon Musk memberhentikan 3.700 karyawannya pada November lalu, untuk mengimbangi penurunan pendapatan perusahaannya.
"Twitter mengalami penurunan pendapatan yang sangat besar karena pengiklan menarik pengeluaran di tengah kekhawatiran tentang moderasi konten,"ujar Elon pada November lalu, ketika memberikan alasan pemecatan massalnya.
Saat ini perusahaan berlogo burung biru itu memiliki karyawan aktif lebih dari 2000 pekerja. Baru-baru ini Twitter mulai memberlakukan pembagian pendapatan dari iklan dengan pembuat konten di platformnya untuk mengatasi pendapatan yang menurun.
BERITA TERKAIT: