Menurut Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag, sebagian besar yang ditangkap adalah kontraktor dan pengelola gedung yang harus mempertanggungjawabkan kerusakan massal.
Kasus itu dibuka oleh Ankara setelah 160 ribu bangunan luluh lantah akibat guncangan gempa bumi yang mengakibatkan jutaan orang kini kehilangan tempat tinggalnya di tengah cuaca dingin yang mematikan.
“Hampir 80 kontraktor bangunan termasuk di antara mereka yang ditahan, serta 13 orang yang melakukan perubahan pada bangunan. Saat ini tidak ada puing yang dipindahkan tanpa mencari bukti,†ujar menteri Bozdag.
Sejauh ini, berdasarkan laporan dari
The National News pada Minggu (26/2), lebih dari 600 orang telah diselidiki atas runtuhnya bangunan, termasuk seorang walikota di provinsi Gaziantep yang juga terkait dengan pembangunan gedung di wilayahnya.
Saat ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri telah berjanji untuk sepenuhnya membangun kembali daerah yang dilanda gempa dalam kurun waktu satu tahun, yang akan dimulai pada awal Maret mendatang.
Sekitar 200.000 rumah dalam dua sampai tiga bulan ke depan akan segera dibangun untuk korban gempa, dengan tidak akan ada lagi bangunan yang memiliki tinggi dari empat lantai, dan akan memperhitungkan jarak dari garis patahan.
Selain itu, pihak berwenang juga akan berupaya untuk mengurangi kepadatan di area yang sebelumnya dibangun, untuk menghindari terulangnya insiden yang telah memakan puluhan ribu korban jiwa.
BERITA TERKAIT: