Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/2), mengapresiasi upaya China untuk mendamaikan konflik militer selama setahun terakhir.
"Kami menghargai keinginan tulus dari teman-teman China kami untuk berkontribusi menyelesaikan konflik di Ukraina dengan cara damai. Kami berbagi pandangan dengan Beijing," ujarnya, seperti dimuat
Al-Arabiya.
Zakharova juga mengklaim bahwa Rusia sangat terbuka dan menyanggupi untuk proses perdamaian.
"Sehubungan dengan krisis Ukraina, Rusia terbuka untuk mencapai tujuan operasi militer khusus dengan cara politik dan diplomatik,†kata Jubir, menambahkan dengan catatan, Ukraina bersedia mengakui realitas teritorial baru, di mana empat wilayah yakni Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia telah menjadi milik Rusia.
Ukraina menolak mentah-mentah jika proposal China mengikuti ketentuan Rusia, meskipun Kyiv juga mengatakan terbuka untuk beberapa bagian dari rencana Beijing.
Sekutu Barat Ukraina juga bereaksi dingin terhadap proposal China, dengan NATO yang menyebut Beijing tidak memiliki banyak kredibilitas sebagai mediator, mengingat hubungan dekatnya dengan Rusia.
BERITA TERKAIT: