Polisi mengatakan telah menahan mantan mertua korban setelah mereka menemukan bagian tubuh Abby di lemari es di sebuah rumah sewaan saat mereka memburu mantan suaminya yang dicurigai sebagai pelaku utama pembunuhan.
"Polisi sedang mencari mantan suaminya tetapi telah menangkap mertua dan iparnya," menurut Inspektur Polisi Alan Chung, seperti dikutip dari
AP, Sabtu (25/2).
Pembunuhan mengerikan itu dilaporkan terkait dengan perselisihan harta senilai lebih dari 100 juta dolar Hong Kong, atau setara dengan 17,2 juta dolar AS (sekitar Rp 260 miliar).
Chung mengatakan pihak berwenang percaya wanita berusia 28 tahun itu memiliki perselisihan dengan mantan suami dan keluarganya yang melibatkan harta dengan jumlah besar. Juga disebutkan bahwa beberapa anggota keluarga tidak senang dengan cara Abby menangani aset keuangannya.
"Setelah menggerebek rumah di sebuah desa yang disewa oleh ayah dari mantan suami pada Jumat sore (24/2), petugas menemukan dua kaki milik seorang wanita di lemari es. Selain itu, ditemui juga kartu identitas korban, kartu kredit, dan barang-barang lainnya di dalam rumah," kata Chung.
Aparat menyatakan bagaimana para pelaku telah merencanakan pembunuhan itu dengan cermat.
"Ayah mantan suaminya diyakini mulai menyewa rumah itu beberapa minggu lalu," kata Chung.
Chung juga mengatakan bahwa di rumah yang terletak di Desa Lung Mei di Tai Po tersebut petugas menemukan jaringan tubuh manusia dalam panci berisi sup.
“Alat-alat yang digunakan untuk memotong-motong tubuh manusia ditemukan di flat tersebut, antara lain penggiling daging, gergaji mesin, jas hujan panjang, sarung tangan, dan masker," lanjut Chung. Namun, bagian kepala, badan, atau tangan korban, belum ditemukan.
Abby, model berusia 28 tahun, yang terakhir terlihat pada Selasa (21/2), muncul di sampul depan majalah L'Officiel Monaco edisi terbaru.
Memiliki lebih dari 80.000 pengikut di Instagram, Abby dilaporkan sering terlihat bergaul dengan para selebriti.
BERITA TERKAIT: