Dalam unggahan video Twitter pada Rabu (15/2), Musk menghormati hasil survei dan menyebut bahwa akhir tahun 2023 Twitter mungkin akan berganti pemimpin.
"Saya menduga mungkin menjelang akhir tahun akan menjadi waktu yang tepat untuk menemukan orang lain untuk menjalankan perusahaan," ujarnya, seperti dimuat
The Verge.
Tetapi sebelum melepaskan jabatannya, Musk akan berupaya membuat Twitter berada di posisi stabil.
Menurutnya, perlu untuk menstabilkan organisasi dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial, apalagi peta jalan produk telah ditata dengan jelas.
Musk tidak memberikan indikasi siapa yang akan mengantre untuk mengambil peran tersebut, tetapi menurut laporan Bloomberg dan CNBC, perburuan calon CEO telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Terlepas dari komentar Musk tentang kemungkinan meninggalkan posisi CEO-nya pada akhir tahun, keputusannya di masa depan cenderung sulit ditebak.
Musk menjabat sebagai CEO setelah mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS atau Rp 665 Triliun pada akhir Oktober lalu.
BERITA TERKAIT: