Soylu pada Jumat (3/2) mengecam Duta Besar AS Jeffry Flake setelah Washington memutuskan menutup sementara kedutaan dan mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya tentang peningkatan risiko serangan di Turki.
“Aku memberitahumu dengan sangat jelas, singkirkan tangan kotormu dari Turki. Saya tahu dengan jelas apa yang telah Anda lakukan, langkah apa yang telah Anda ambil, dan bagaimana Anda ingin mengacaukan Turki,†kata Soylu, seperti dikutip dari
RT.
AS bersama dengan delapan negara Eropa telah menutup sementara kedutaan dan konsulat di Turki. Sebagian bahkan mengeluarkan peringatan perjalanan setelah protes pembakaran Al Quran di Eropa.
Konsulat AS di Istanbul, yang terletak jauh dari pusat kota dan tidak terlalu rentan terhadap serangan, tetap buka.
Turki mengatakan penutupan dan peringatan tersebut merupakan upaya untuk menggambarkan Turki sebagai negara yang tidak stabil.
Soylu juga menyatakan bahwa negara-negara Eropa telah “dijalankan†oleh diplomat Amerika.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negara-negara yang terlibat telah gagal menyampaikan kepada Ankara bukti apa pun yang akan membenarkan penutupan tersebut.
“Mereka memberi tahu kami: 'Kami memiliki informasi konkret, ada ancaman. Makanya kami tutup'. Dari siapa itu berasal? Di mana? Siapa yang akan melakukannya? Tidak ada informasi tentang itu,†kata Cavusoglu.
Cavusoglu juga menggambarkan langkah AS dan negara-negara lainnya adalah sesuatu yang disengaja dan mungkin dirancang untuk menempatkan pemerintah petahana ke dalam situasi sulit sebelum pemilihan umum mendatang.
"Setiap duta besar AS yang tiba di Turki sedang terburu-buru mencari tahu bagaimana kemungkinan terjadinya kudeta di Turki," kata Soylu.
Sebagai balasan, Turki kemudian menanggapi dengan mengeluarkan peringatan serupa.
Ankara dalam pernyataannya memperingatkan warganya terhadap kemungkinan serangan Islamofobia, xenofobia, dan rasis di Amerika Serikat dan Eropa.
BERITA TERKAIT: