Berbicara pada konferensi pers usai pertemuan, kedua pemimpin negara Nordik mengatakan bahwa kedua negara tetap berkomitmen untuk bergabung dengan NATO pada saat yang sama meskipun Turki menentang pencalonan Swedia.
Sebelumnya Turki mengatakan dapat menyetujui aplikasi keanggotaan NATO Finlandia sebelum Swedia, tetapi presiden dan menteri luar negeri Finlandia sama-sama menolak gagasan ini, dengan alasan bahwa keamanan kedua negara Nordik saling bergantung.
"Saya tidak suka suasana ini, posisi di mana Swedia ditampilkan sebagai anak bermasalah di kelas. Saya kira bukan itu masalahnya," kata Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, seperti dikutip dari
Reuters.“Swedia juga mencentang semua persyaratan yang diperlukan untuk menjadi anggota NATO,†tambahnya.
Sementara itu rekannya, Kristersson, mengatakan negaranya terus mematuhi perjanjian trilateral tentang aksesi NATO yang ditandatangani tahun lalu antara Swedia, Finlandia dan Turki.
"Kami memulai perjalanan ini bersama dan kami melakukan perjalanan menuju keanggotaan bersama," kata Kristersson, mengacu pada upaya Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer.
BERITA TERKAIT: