Usai dilonggarkannya sejumlah pembatasan tersebut, banyak masyarakat China yang akhirnya dapat kembali mudik ke kampung halaman untuk merayakaan Imlek bersama keluarga.
Dimuat
Asossiated Press pada Minggu (22/1), Festival Musim Semi di China juga kembali digelar di Beijing, dengan perayaan dan skala yang lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Sejak pagi-pagi buta, banyak jemaah di beberapa kuil di China melakukan ibadah subuh ke kuil.
Sementara sejak malam Tahun Baru Imlek, ada pula masyarakat Hong Kong yang telah mulai berbondong-bondong bersuka ria menuju Kuil Tao untuk membakar dupa pertamanya di tahun ini.
Ritual di kuil telah kembali digelar setelah sempat ditangguhkan selama dua tahun terakhir karena pandemi. Dalam acara ritual tersebut, biasanya semua orang berusaha untuk menjadi yang pertama, atau di antara yang pertama, untuk meletakkan dupa mereka di tribun di depan aula utama kuil.
Mereka percaya bahwa orang pertama yang menempatkan dupa akan memiliki kesempatan terbaik untuk bisa mendapatkan jawaban atas doa mereka.
Salah satu penduduk lokal, Freddie Ho, yang mengunjungi kuil pada Sabtu malam merasa senang karena bisa kembali mengikuti ritual tersebut secara langsung, dengan membawa banyak doa dan harapan yang dipanjatkan di kuil tersebut.
“Saya berharap untuk menempatkan dupa pertama dan berdoa agar Tahun Baru membawa perdamaian dunia, ekonomi Hong Kong akan makmur, dan pandemi akan hilang dari kita dan kita semua dapat hidup normal,†ujar Ho.
Kini masyarakat di belahan China merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh suka cita dan bebas dari kekhawatiran akan karantina, penguncian ketat, dan penangguhan perjalanan, yang sempat diberlakukan otoritas China selama tiga tahun terakhir.
BERITA TERKAIT: