Hal ini telah dikonfirmasi oleh Komando Afrika AS melalui pernyataannya, seperti dimuat
ANI News.
"Pasukan AS melakukan serangan pertahanan diri kolektif untuk mendukung pasukan Tentara Nasional Somalia yang terlibat dalam pertempuran sengit setelah serangan yang kompleks, diperpanjang, dan intens oleh lebih dari 100 pejuang Al Shabaab," kata pernyataan itu.
Menurut pernyataan tersebut, serangan yang terjadi di tempat terpencil itu tidak melukai atau menewaskan satu warga sipil pun.
Sejak AS di bawah pemerintahan Joe Biden, negara ini telah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan berkelanjutan kepada pemerintah Somalia, dengan mengerahkan kembali sekitar 500 tentaranya pada Mei 2022 dalam upaya memerangi terorisme.
“Pasukan Komando Afrika AS akan terus melatih, menasihati, dan memperlengkapi pasukan mitra untuk membantu memberi mereka alat yang mereka butuhkan untuk mengalahkan kelompok Al Shabaab, Al Qaeda jaringan (teror) di dunia yang terbesar dan paling mematikan," kata militer AS dalam pernyataan Sabtu (21/1).
Sejauh ini, dalam beberapa bulan terakhir, pasukan AS telah melakukan berbagai serangannya di Somalia, yang telah menewaskan puluhan kelompok militan Al Shabaab yang terafiliasi dengan Al Qaeda.
BERITA TERKAIT: