Transportasi umum sangat terpukul. Di beberapa jalur kereta api antar kota, hanya satu dari 10 layanan yang beroperasi. Sekolah juga ditutup, karena tiga perempat guru bergabung dalam protes.
Protes massal juga mempengaruhi penerbangan dan menurut laporan, pekerja kilang minyak pun berhenti bekerja. Sebagian besar jalur metro dan bus akan dikurangi layanannya.
Serikat pekerja memperkirakan ada satu juta orang yang turun ke jalan menentang rencana Macron untuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun. Serikat berusaha agar demonstrasi ini bisa menggagalkan rencana pemerintah yang dituangkan dalam RUU baru yang akan disahkan parlemen.
Dikutip dari
Euronews, lebih dari 200 aksi unjuk rasa diperkirakan akan berlangsung di sekitar Prancis, dengan satu aksi besar di Paris yang melibatkan semua serikat pekerja.
Pasokan listrik di seluruh negeri juga akan mengalami gangguan karena pekerja listrik berjanji untuk mengurangi pasokan sebagai bentuk protes yang berlangsung pada Kamis sampai -diperkiarakan- Sabtu.
Laporan mengenai aksi tersebut membuat Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin bergerak cepat dengan menyiagakan banyak aparat. Ia mengatakan bahwa 10.000 polisi disiagakan, lebih dari sepertiganya berada di ibu kota, termasuk mengawasi sekitar 1.000 demonstran yang mungkin melakukan "kekerasan".
Di bawah proposal yang diuraikan awal bulan ini oleh Perdana Menteri Elisabeth Borne, mulai tahun 2027 orang harus bekerja 43 tahun untuk memenuhi syarat mendapatkan dana pensiun penuh, dari yang semula hanya 42 tahun.
Itu artinya, berdasarkan rencana pemerintah, usia pensiun akan naik menjadi 63 tahun dari tahun 2027 dan kemudian menjadi 64 tahun pada tahun 2030.
Reformasi dalam sistem pensiun adalah suatu keharusan menurut pemerintah, karena rasio antara mereka yang bekerja dan pensiunan berkurang dengan cepat. Reformasi ini sejalan dengan hampir semua negara Eropa lainnya yang telah menaikkan usia pensiun resmi. Italia misalnya, memiliki usia pensiun 67, sama seperti Jerman. Sementara Spanyol memiliki usia pensiun 65, dan Inggris 66.
Jajak pendapat JFOP mengatakan, sekitar 68 persen masyarakat menolak aturan pensiun baru. Alasannya, itu akan menghukum mereka yang paling rentan dan meningkatkan ketidaksetaraan.
Namun, Macron justru mengatakan sebaliknya. Langkah itu diperlukan untuk mendanai kesejahteraan bagi populasi yang menua.
Ini bukan pertama kalinya Macron mencoba mereformasi sistem pensiun negara. Dia telah melakukan upaya tersebut pada 2019 tetapi kemudian terhalang oleh pandemi Covid-19.
BERITA TERKAIT: