Berbicara di Forum Pulau Pasifik (PIF) pada Rabu (18/1), blok regional yang terdiri dari 17 negara kepulauan itu berpendapat bahwa pelepasan air limbah dapat berdampak besar pada tempat penangkapan ikan yang menjadi andalan ekonomi pulau, di mana setengah dari sumber tuna dunia berada.
"Wilayah kami teguh bahwa tidak ada pelepasan sampai semua pihak memverifikasi keamanannya," kata Sekretaris Jenderal PIF Henry Puna pada pertemuan publik yang disiarkan langsung di Suva, Fiji, seperti dimuat
CGTN.
"Kita harus mencegah tindakan yang akan menyesatkan kita menuju bencana kontaminasi nuklir," tambahnya, dengan mengatakan penduduk kepulauan Pasifik terus menanggung dampak jangka panjang dari warisan pengujian nuklir setiap hari.
Pertemuan Rabu digelar setelah Pemerintah Jepang mengatakan pada pekan lalu bahwa air dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur dapat dibuang ke laut sekitar musim semi atau musim panas tahun ini.
Jepang telah menyetujui pelepasan lebih dari 1 juta ton air di masa mendatang dari lokasi tersebut ke laut setelah pengolahan pada April 2021.
BERITA TERKAIT: