Torres ditangkap oleh polisi setelah tiba di Brasil pada Sabtu (14/1), usai berlibur di Florida, Amerika Serikat (AS). Bolsonaro yang kalah dari Lula da Silva pilpres pada tahun lalu juga berlibur di Florida dan sempat dilarikan ke rumah sakit setempat.
Penangkapan Torres sendiri telah dibenarkan oleh salah satu pengacaranya, Demosthenes Torres.
Dimuat
Reuters, penangkapan Torres berdasarkan perintah Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes pada Selasa (10/1). Atas perintah itu pula kediaman Torres digerebek polisi Brasil pada Kamis (13/1).
Dari hasil penggerebekan, polisi menemukan dokumen yang diduga terkait dengan upaya campur tangan hasil pemilu pada Oktober lalu. Dokumen tersebut kemungkinan berada ditumpukan kertas untuk dibuang.
Setelah mengetahui perintah penangkapannya, Torres mengaku akan menyerahkan diri. Menteri Kehakiman Flavio Dino juga telah memberikan waktu hingga Senin (16/1) kepada Torres sebelum pemerintah memulai prosedur ekstradisi.
Kerusuhan pada Minggu (8/1) terjadi ketika massa pendukung Bolsonaro yang marah dengan hasil pemilu merangsek masuk gedung-gedung pemerintahan di Brasilia.
Otoritas menyebut kerusuhan ini terjadi diduga sebagai akibat kesengajaan dan kelalaian dari pihak Torres yang masih bertanggung jawab atas keamanan publik.
BERITA TERKAIT: