Menurut kesaksian penduduk setempat, serangan tersebut terjadi pada Rabu malam (11/1), saat para pemberontak tiba dengan sepeda motor kemudian menggiring jemaah ke dalam masjid.
Seorang saksi mata mengatakan para jihadist itu mengumpulkan jemaah dan mendoktrin mereka.
“Mereka memisahkan wanita, anak-anak dan orang tua dan kemudian berkhotbah untuk mencoba meyakinkan jamaah agar meninggalkan keyakinan mereka," ujarnya, seperti dimuat
The Guardian.
Setelah upaya doktrinisasi selesai, saksi menceritakan bahwa para penyerang awalnya akan menggorok imam masjid, tetapi kemudian menembak kepalanya.
“Mereka mencoba menggorok lehernya, tetapi dia melawan. (Imam) mengatakan dia ingin mati sambil berdiri, sehingga teroris menembak kepalanya,†jelasnya.
“Delapan jemaah lainnya, terutama tokoh masyarakat, ditembak mati dengan cara yang sama," tambah kesaksian penduduk lainnya.
Desa Goulgountou terletak tak jauh dari kota tambang emas Falagountou, di dekat perbatasan Burkina Faso dengan Nigeria.
Sejak awal pekan ini, daerah tersebut telah mengalami beberapa serangan pemberontak.
Jihadis mulai melancarkan serangan ke Burkina Faso dari negara tetangga Mali pada tahun 2015.
Ribuan orang telah tewas dan lebih dari dua juta orang telah meninggalkan rumah mereka.
BERITA TERKAIT: