Menurut Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Muhammad Najib, acara seminar digelar di kantor Foundation Metropopli dan dihadiri oleh sedikitnya 30 orang penting.
"Sekitar 30 orang penting hadir dalam acara itu, di antaranya para pengusaha, perusuhaan-perusahaan yang cukup besar di Spayol serta investor di Eropa dan Amerika," ungkapnya dalam sebuah postingan Youtube.
Selama pertemuan, kata Dubes, terdapat tiga hal penting yang dibicarakan dalam seminar.
"Pertama bagaimana membangun IKN Kalimantan menjadi setara dengan negara lain, membuat The New Jakarta serta membuat Bali menjadi lebih bagus dari Singapura," ujar Dubes.
Mengutip perkataan pemilik Foundation Metropoli, Alfonso Figara, Dubes menyebut pembuatan ibu kota baru tidak akan menghabiskan uang, jika pintar dalam mengelola.
"Sekarang itu membangun ibu kota itu bukan menghabiskan uang. Kalau kita kreatif, bisa melihat sumber-sumber dana, proposalnya menarik itu akan mendatangkan uang," jelasnya.
Berkaitan dengan upaya The New Jakarta, kata Dubes, Alfonso dan beberapa ahli tata kota Spanyol mengatakan pembuatan pulau-pulau di Utara Jakarta dapat mendatangkan investasi yang menguntungkan.
"Di samping menjadi pelindung abrasi, pulau-pulau itu bisa menjadi wilayah baru yang bisa ditata untuk para penghuninya dan bisa mendatangkan dana juga," ungkap Dubes.
Selain Jakarta, Bali juga turut disorot oleh para peserta seminar, lantaran daerah pariwisata itu memiliki potensi yang lebih besar dari Singapura.
"Jika Bali ditata lebih baik, ia akan lebih indah dari Singapura," papar Dubes.
Usai melakukan seminar, Dubes menyatakan 30 peserta memiliki ketertarikan untuk turut andil dalam pembangunan IKN Nusantara, The New Jakarta serta Bali.
Pertemuan terbatas telah dilakukan dengan lembaga Urban Solution untuk berbagi pengalaman mereka terkait pembangunan ibu kota baru.
"Mereka sedang membangun Madrid Utara yang membutuhkan waktu 20 tahun. Mereka siap untuk membantu IKN Nusantara," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: