Menurut jurubicara kepresidenan, Cheloy Garafil, Presiden Ferdinand Marcos Jr telah menerima pengunduran diri Faustino dengan sangat menyesal. Tidak dijelaskan alasan Faustino mengundurkan diri.
Marcos juga sudah menawarkan posisi tersbeut kepada Carlito Galvez Jr, seorang pensiunan jenderal yang pernah terlibat dalam pembicaraan damai dengan kelompok pemberontak.
Dimuat
Associated Press, Galvez telah menerima tawaran tersebut.
Pengunduran diri Faustino terjadi setelah Marcos mencopot Panglima Militer Letnan Jenderal Bartolome Bacarro pada Sabtu (7/1). Bacarro yang baru ditunjuk lima bulan lalu digantikan oleh seorang pensiunan jenderal.
Faustino adalah pendukung Bacarro. Keduanya adalah teman sekelas di Akademi Militer Filipina.
Bacarro menerima penghargaan militer tertinggi untuk keberanian tempur sebagai perwira muda angkatan darat dan masa jabatan tiga tahunnya seharusnya berlanjut hingga Agustus 2025.
Penunjukan panglima militer adalah masalah sensitif di Filipina. Militer memiliki sejarah keresahan, percobaan kudeta yang gagal dan skandal korupsi, serta telah menghadapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Selama bertahun-tahun telah dilakukan berbagai upaya untuk menanamkan profesionalisme di militer dan melindunginya dari politik negara.
BERITA TERKAIT: