Di media sosial, beberapa klip video dan gambar menunjukkan peti-peti mati terlihat terbakar di kebun, tempat parkir, hingga jalanan.
Satu klip video yang diunggah kembali oleh
New York Post pada Rabu (4/1) menunjukkan peti mati kayu terbakar di sebuah pedesaan.
Klip video lain yang diyakini bertempat di Shanghai terlihat sekelompok orang berkumpul di sekitar tumpukan kayu bakar darurat yang telah terbakar.
Bloomberg melaporkan rumah duka sangat kewalahan dengan banyaknya kematian akibat Covid-19. Di sebuah rumah duka, keluarga bahkan hanya diizinkan berkabung selama 5-10 menit.
Rumah Duka Longhua di Shanghai mengaku setiap hari telah menangani kremasi lima kali lebih banyak dari biasanya.
"Wabah Covid dilaporkan memaksa orang untuk membakar jenazah anggota keluarga mereka di jalan sebagai akibat dari layanan darurat dan ketidakmampuan krematorium untuk menampung jumlah massal orang yang meninggal. Menyayat hati," cuit akun Twitter @igorsushko.
Di antara permintaan yang luar biasa untuk kremasi, rumah duka dilaporkan menaikkan biaya layanan di tengah permintaan yang tinggi.
BERITA TERKAIT: