Pejabat kesehatan Korea Selatan, Kim Joo-young mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian.
"Orang tersebut dites positif setelah tiba di Bandara Internasional Incheon dekat Seoul pada Selasa malam dan dipindahkan ke hotel terdekat untuk menunggu masuk ke karantina, tetapi kemudian hilang," kata Kim, seperti dimuat
Reuters.
Saat ini pihak keamanan setempat telah memasukkan pelancong dari China yang kabur itu dalam daftar orang yang dicari.
Menurut Kim, orang tersebut akan dapat dikenai hukuman satu tahun penjara dan atau denda sekitar 10 juta won atau senilai Rp 122 juta, jika terbukti melanggar UU Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular.
"Dan orang tersebut akan dideportasi dan dilarang memasuki negara untuk jangka waktu tertentu," kata Kim dalam jumpa persnya.
Atas kasus kecolongan ini, pejabat kesehatan meminta maaf dan mengatakan penyesalannya yang mendalam karena tidak dapat menghentikan insiden seperti ini terjadi.
Mulai pekan ini, pemerintah Korea Selatan akan memperketat keamanannya dengan mengerahkan lebih banyak personel kesehatan, dan kepolisian untuk mencegah hal ini kembali terjadi.
Korea Selatan juga akan mewajibkan pelancong dari China untuk menjalani tes PCR saat kedatangan, yang diambil tidak lebih dari 48 jam sebelum keberangkatan.
Sejauh ini, menurut laporan dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), sebanyak 2.189 pelancong dari China telah tiba di Korea Selatan, di mana hasil tes 136 orang dari 590 pelancong telah menunjukkan hasil positif Covid-19.
BERITA TERKAIT: