Menyebut kunjungan Ben-Gvir sebagai "serbuan", Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan langkah menteri sayap kanan itu sebagai tindakan yang melanggar kesucian masjid Al-aqsa.
"Yordania mengutuk dengan sangat keras penyerbuan Masjid al-Aqsa dan melanggar kesuciannya," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (4/1).
Yordania, tetangga Israel, menjadi penjaga resmi tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Yerusalem sejak 1924, dan secara terbuka diakui sebagai penjaga tempat-tempat suci Yerusalem. Kementerian mengatakan telah memanggil duta besar Israel untuk mengajukan protes.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sinan Majali mengatakan telah menyerahkan surat protes atas kunjungan Ben-Gvir untuk segera disampaikan kepada pemerintah Israel.
Membela tindakannya, Ben-Gvir mengatakan Temple Mount adalah tempat yang boleh dikunjungi siapa pun.
"Temple Mount terbuka untuk semua," kata Ben-Gvir di Twitter.
Foto yang beredar menunjukkan Ben-Gvir berjalan-jalan di seputaran kompleks dengan dikelilingi sekelompok pengawal dan diapit oleh seorang Yahudi Ortodoks.
Seorang pejabat Israel mengatakan kunjungan 15 menit Ben-Gvir terjadi sesuai dengan apa yang disebut pengaturan status quo, sejak beberapa dekade yang lalu, yang memungkinkan non-Muslim untuk berkunjung dengan syarat mereka tidak berdoa.
BERITA TERKAIT: