Heeraben Modi mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat pagi (30/12) waktu setempat, pada usia 100 tahun. Ia meninggal setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit UN Mehta Ahmedabad, Gujarat barat.
Kabar duka itu disampaikan oleh Modi di akun Twitter-nya.
"Abad yang mulia terletak di kaki Tuhan... Di Maa saya selalu merasakan trinitas itu, yang berisi perjalanan seorang pertapa, simbol Karmayogi tanpa pamrih dan kehidupan yang berkomitmen pada nilai-nilai," cuitnya.
Heeraben baru saja merayakan ulang tahun ke-100 pada 18 Juni lalu. Modi dikenal dekat dengan sang ibu dan sering menemuinya.
Baru-baru ini, Modi bertemu sang ibunda, pada 4 Desember, untuk meminta berkahnya menjelang tahap kedua dan terakhir pemungutan suara dalam pemilihan majelis Gujarat.
Sebelum berpulang, Heeraben tinggal bersama putra bungsunya Pankaj, seorang pensiunan pegawai pemerintah Gujarat, di daerah Raysan di distrik Gandhinagar.
Kabar meninggalnya Heeraben membuat sejumlah pemimpin dunia mengirimkan ucapan duka kepada Modi.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjadi pemimpin dunia pertama yang memberikan ucapan duka cita, disusul oleh berbagai kepala negara dan pemerintahan lain.
"PM Modi, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya ibunda tercinta. Semoga arwahnya beristirahat dalam damai," cuit Kishida.
BERITA TERKAIT: