Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional pada Rabu (28/12) mencatat hampir 400 ribu orang terkena dampak, dengan lebih dari 81 ribu orang tinggal di tempat penampungan.
Sebanyak 16 dari 25 kematian dilaporkan di wilayah Mindanao Utara, sementara 12 dari 26 yang hilang berasal dari wilayah Bicol timur. Sembilan orang juga terluka.
Dimuat
Al Arabiya, biro cuaca negara bagian PAGASA mengatakan hujan lebat terjadi akibat titik di mana udara hangat dan dingin bertemu, memicu hujan di bagian timur, tengah dan selatan Filipina.
Dewan Penanggulangan Bencana mengatakan 1.196 rumah rusak akibat banjir, sementara 123 ruas jalan dan 12 jembatan terkena dampaknya. Beberapa daerah bahkan harus bertahan tanpa listrik atau pasokan air.
Setiap tahun, sekitar 20 topan dan badai menghantam Filipina, salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Negara ini terletak di "Cincin Api" di sepanjang tepi Samudra Pasifik, tempat terjadinya banyak letusan gunung berapi dan gempa bumi.
BERITA TERKAIT: