Jokowi dan Biden Sempat Jabat Tangan Hun Sen yang Positif Covid-19, G20 Jadi Klaster Baru?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 15 November 2022, 13:09 WIB
Jokowi dan Biden Sempat Jabat Tangan Hun Sen yang Positif Covid-19, G20 Jadi Klaster Baru?
Penyerahterimaan Keketuaan ASEAN dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen kepada Presiden Joko Widodo selama KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja pada 13 November 2022/Net
rmol news logo Kabar mengenai terinfeksinya Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memicu kekhawatiran mengenai lonjakan kasus Covid-19 selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Terlebih sejumlah pemimpin dunia yang hadir sempat melakukan kontak dengan Hun Sen selama KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja beberapa hari sebelumnya.

Hun Sen dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah tiba di Bali pada Senin (15/11), beberapa hari setelah KTT ASEAN berakhir. Akibatnya Hun Sen tidak dapat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Sebelum dinyatakan terinfeksi Covid-19, Hun Sen telah menjamu dan berjabat tangan dengan para pemimpin ASEAN dan mitra, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, hingga Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri China Li Keqiang.

Hun Sen juga memiliki kontak dengan Presiden Joko Widodo, terlebih keduanya melakukan penyerahterimaan Keketuaan ASEAN tanpa memakai masker.

Sementara itu, selama menyambut kehadiran tamu-tamu kenegaraan, Jokowi dan para pemimpin G20 tidak memakai masker. Termasuk ketika menerima Presiden China Xi Jinping, yang dikenal ketat dengan kebijakan Zero Covid.

Alhasil, muncul kekhawatiran terkait kemungkinan KTT G20 menjadi klaster baru Covid-19. Hal ini menjadi perhatian lantaran banyak dari para pemimpin dunia masuk ke dalam kelompok berisiko.

Di samping itu, Indonesia, khususnya Bali, juga tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat subvarian baru dari Omicron.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada pekan lalu mencatat sebaran mutasi XBB dari Omicron ditemukan paling banyak di Bali. Subvarian XBB ini diyakini menjadi sumber lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara, termasuk Singapura. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA