Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkonfirmasi peristiwa yang menewaskan enam orang itu dalam konferensi pers di Istanbul sebelum berangkat ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20. Dugaan terorisme itu, menurutnya, berdasarkan informasi awal dari Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya.
Ia menegaskan bahwa semua pelaku harus diidentifikasi segera.
"Pengamatan awal menunjukkan bahwa seorang wanita berperan dalam ledakan tersebut," kata Erdogan, seperti dikutip dari
Anadolu Agency."Upaya untuk menguasai Turki dan bangsa Turki melalui terorisme, tidak akan membuahkan hasil," ujarnya. Dia juga bersumpah untuk memburu mereka yang bertanggung jawab.
Sebuah ledakan terjadi di Jalan Istiqlal, Istanbul, pada Minggu sore (13/11). Laporan awal menyebutkan enam orang tewas dan 81 orang luka akibat ledakan hebat itu.
Yusuf Meydan, anggota Kementerian Keluarga dan Layanan Sosial Turki, dan putrinya Ecrin, menurut Derya Yanık, termasuk di antara yang tewas.
Penyebab ledakan itu belum dikonfirmasi oleh para pejabat, namun media Turki mengatakan itu adalah dugaan bom bunuh diri.
Rekaman kamera keamanan yang diambil beberapa saat sebelum ledakan menunjukkan kerumunan pembeli sebelum ledakan terjadi.
CNN melaporkan, kamera menangkap seorang wanita yang duduk di bangku selama lebih dari 40 menit dan kemudian bangun satu atau dua menit sebelum ledakan, meninggalkan tas atau kantong plastik, menurut Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag.
"Nama wanita itu tidak diketahui," katanya. "Semua rekaman dan data tentang wanita itu sedang dianalisis."
Bulan Sabit Merah Turki mengatakan mereka telah mengirimkan bantuan darah ke rumah sakit di sekitar lokasi kejadian.
Turki menjadi sasaran serangkaian serangan teroris dari tahun 2015 hingga 2017, yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS dan Kurdi. Beberapa terjadi di daerah yang sering dikunjungi wisatawan.
Daerah populer Sultanahmet, rumah bagi Hagia Sophia dan Masjid Biru, dihantam oleh bom bunuh diri ISIS yang menewaskan 13 orang pada Januari 2016. Belakangan tahun itu, 41 orang tewas setelah militannya menyerang bandara kota Ataturk.
Pada 2017, 39 orang tewas setelah seorang pria bersenjata ISIS melepaskan tembakan ke klub malam Reina di lingkungan Ortakoy.
Selama periode yang sama, pasukan keamanan Turki telah melancarkan serangan reguler terhadap tersangka militan ISIS dan PKK, menangkap ribuan orang. Pada Desember 2019, pasukan keamanan Turki menahan 124 tersangka anggota ISIS dalam satu malam penggerebekan.
BERITA TERKAIT: