Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström dalam siarannya di radio nasional pada Sabtu (5/11), mengatakan jika kebijakan itu diambil menyusul janji Turki yang akan membuka kembali aplikasi pendaftaran anggota NATO, jika Stockholm bersedia menghentikan dukunganya pada kelompok milisi.
Tobias menyebut milisi YPG Kurdi Suriah dan cabang politiknya PYD dianggap oleh Turki sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), apabila terus berlanjut hanya akan merenggangkan hubungan kedua negara.
"Ada hubungan yang terlalu erat antara organisasi-organisasi ini dan PKK. Dengan menjaga jarak akan lebih baik bagi hubungan antara kami dan Turki," ujarnya seperti dimuat
Reuters.
"Tujuan utamanya adalah keanggotaan Swedia di NATO," tambahnya.
Keputusan tersebut juga diambil hanya beberapa hari menjelang pertemuan Perdana Menteri Ulf Kristersson dan Presiden Turki Tayyip Erdogan ke Ankara guna melobi negara itu untuk mengizinkan Swedia bergabung dalam aliansi militer.
Awal tahun ini, Swedia dan Finlandia telah mendaftarkan diri bergabung dengan NATO untuk meningkatkan keamanan nasional mereka, menyusul massifnya invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu.
Permohonan tersebut telah disetujui oleh 28 dari 30 negara NATO. Pekan ini, negara-negara Nordik optimis jika Hongaria juga akan membatalkan keberatannya atas pengajuan Swedia.
BERITA TERKAIT: