Hal itu disampaikan Chen selama sesi tanya jawab di legislatif di Taipei setelah Legislator Partai Nasionalis China (KMT) Lee Guei-min bertanya kepadanya tentang komentar Kepala Operasi Angkatan Laut AS Michael Gilday pada Rabu yang mengatakan bahwa China dapat menyerang Taiwan paling cepat tahun ini atau tahun depan.
“Sebuah invasi militer ke Taiwan akan menyebabkan sanksi internasional dan isolasi diplomatik, dan Presiden China Xi Jinping, akan disalahkan karena menenggelamkan harapan 'kebangkitan kembali China,'†kata Chen, seperti dikutip dari
Taipei Times, Jumat (21/10).
"Kedua belah pihak di Selat Taiwan harus saling menghormati dan mengembangkan negara masing-masing," tambahnya.
Chen mengatakan saat ini banyak skenario yang telah diajukan mengenai "kesiapan" China untuk menyerang Taiwan.
"Teori-teori yang lebih baru menunjukkan tanggal invasi paling cepat tahun depan hingga 2025 mungkin didasarkan pada upaya China untuk memaksa Taiwan ke meja perundingan dengan mengancam perang," kata Chen, tanpa merinci apa yang bisa melibatkan negosiasi.
"Ini bisa dilakukan melalui unjuk kekuatan militer, misalnya dengan memblokade Taiwan, yang sama saja dengan perang," ujarnya.
Namun ia mengatakan bahwa aparat keamanan Taiwan telah menyusun rencana untuk menanggapi skenario seperti itu.
"Karena sifat perang yang selalu berubah, sulit untuk memprediksi dengan tepat kapan invasi China bisa terjadi," kata Chen.
Ditanya oleh wartawan tentang pernyataan Xi selama Kongres Nasional Partai Komunis China pada Minggu bahwa Beijing tidak akan menyerah pada penggunaan kekuatan untuk menduduki Taiwan, Chen mengatakan kata-kata Xi adalah "klise."
BERITA TERKAIT: