Bersama senior lainnya dari partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Imran Khan telah dilaporkan oleh negara melalui Lingkaran Perbankan Korporat FIA di Islamabad.
Menurut laporan dari informasi pertama (FIR), partai PTI telah menerima sejumlah uang “tidak halal†ke rekening bank atas nama partainya, yang dikirim oleh seseorang bernama Arif Masood Naqvi, pemilik Wooton Cricket Limited.
Mantan pemimpin partai yang pernah berkuasa itu, dan para petinggi partai disebut telah melanggar Undang-Undang Valuta Asing dan mereka dinyatakan sebagai penerima rekening bank yang mencurigakan.
"Tujuan yang dinyatakan dalam pesan cepat transaksi adalah 'pengalihan yang disepakati' untuk menyamarkan sifat, asal, lokasi, pergerakan, dan kepemilikan dana ini yang sebenarnya," kata pengaduan itu, yang dimuat
Outlook India pada Rabu (12/10).
Menurut laporan dari FIR, PTI telah mengajukan pernyataan tulis yang sah dari Arif Masood Naqvi di hadapan Komisi Pemilihan Pakistan, yang menyatakan bahwa semua jumlah yang terkumpul di rekening WCL diserahkan ke rekening PTI di Pakistan. Akan tetapi surat pernyataan tersebut telah terbukti palsu, lantaran dua transaksi lagi juga dilakukan oleh WCL ke dua rekening berbeda di Pakistan pada Mei 2013 lalu.
FIR lebih lanjut mengatakan bahwa Naqvi, pengirim uang terlarang tersebut kini juga sedang menghadapi tuduhan di pengadilan Inggris dan Amerika Serikat atas dugaan telah menipu investor.
Bulan lalu, Komisi Pemilihan Umum dalam putusannya, dalam kasus dana terlarang terhadap PTI, menyatakan bahwa partai itu memang menerima dana terlarang.
Komisi Pemlilihan beranggotakan tiga orang tersebut, dipimpin oleh Komisioner Pemilihan Sikander (CEC) Sultan Raja, mereka mencatat bahwa partai PTI “secara sadar dan sengaja†menerima dana dari Wootton Cricket Limited. Partai tersebut menerima uang terlarang sekitar 2 juta dolar AS atau senilai Rp 30 miliar.
BERITA TERKAIT: