Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan, dia bersama Zelensky telah berdiskusi pada Selasa (11/10), tentang penawaran kontribusi lebih lanjut yang dapat diberikan oleh Australia dalam upayanya membantu perang di Ukraina, yang kerap kali menargetkan masyarakat sipil.
Seperti dimuat
Aljazeera pada Rabu (12/10), atas permintaan Zelensky dalam pembicaraan itu, kini Alabanese mengatakan mereka sedang mempertimbangkan bantuan tersebut untuk Ukraina.
Belum jelas di mana pelatihan militer itu akan dilakukan, namun menurut laporan yang beredar, Australia akan mengirimkan pelatih militernya ke Ukraina, akan tetapi menurut laporan lainnya, pelatihan tidak akan dilakukan di dalam wilayah Kyiv.
Sementara itu setelah pembicaraan tersebut, Albanese menegaskan bahwa Australia akan terus berdiri bersama Ukraina untuk melawan agresi Rusia.
Sebagai kontributor non-NATO terbesar, pemerintah Australia mengatakan sejauh ini mereka telah menghabiskan sekitar 500 juta dolar Australia (Rp 4,8 triliun) termasuk 388 juta dolar Australia (Rp 3,7 triliun) untuk bantuan militer ke Ukraina.
“Ini adalah pertarungan tentang aturan hukum internasional, tentang apakah perbatasan berdaulat akan dihormati dan itulah mengapa dunia bersatu dalam mendukung Ukraina melawan agresi Rusia ini,†ucap Albanese.
BERITA TERKAIT: