Peskov: Semoga Hubungan Rusia dengan Inggris Tidak Bertambah Buruk Begitu Truss Menjadi PM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 07 September 2022, 06:46 WIB
Peskov:  Semoga Hubungan Rusia dengan Inggris  Tidak Bertambah Buruk Begitu Truss Menjadi PM
Liz Truss/Net
rmol news logo Kemenangan Liz Truss sebagai Perdana Menteri Inggris tampaknya tidak akan meredakan ketegangan Inggris dan Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam tanggapannya atas kemenangn Truss mengatakan bahwa Rusia tidak mengharapkan hubungannya dengan Inggris membaik.

“Sejujurnya, dilihat dari pernyataan yang dibuat Truss di negara kita ketika dia menjabat sebagai menteri luar negeri dan menjadi kandidat (PM), orang dapat berasumsi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik yang dapat diharapkan," kata Peskov pada Selasa, seperti dikutip dari TASS.

Menurutnya, dalam situasi hubungan Rusia-Inggris saat ini, Rusia hanya bisa berharap  bahwa hubungan itu tidak akan menjadi lebih buruk.  "Meskipun sulit untuk membayangkan seberapa buruk itu bisa terjadi," kata Peskov.

Peskov juga menolak berkomentar apakah Vladimir Putin bermaksud untuk memberi selamat kepada Truss atas kemenangannya, dengan mengatakan bahwa lebih baik bertanya kepada presiden Rusia sendiri.

Truss terpilih untuk memimpin Partai Konservatif dan menjadi perdana menteri Inggris berikutnya setelah perlombaan dua bulan melawan sejumlah pesaing, termasuk mantan menteri keuangan Rishi Sunak.

Menlu Inggris itu menang dengan selisih 57,4 persen berbanding 42,6 persen. Kemenangannya tidak mengejutkan karena jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa dia menikmati dukungan luar biasa di antara anggota Tory.

Sebagai menteri luar negeri, Truss telah bersikap hawkish terhadap Rusia, mengutuk keras Moskow atas serangan militernya di Ukraina.

Selama kampanyenya untuk kepemimpinan Tory, sikap itu tidak berubah. Saat itu dia mengklaim bahwa dirinya telah menentang Presiden Rusia Vladimir Putin dengan menargetkan sanksi berat terhadap Rusia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA