Migran asal Libya yang tidak memiliki dokumen resmi sebagian besar mengungsi ke Eropa melalui Laut Mediterania sejak 2011, saat mendiang mantan pemimpin Muammar Gaddafi digulingkan.
Namun dalam perjalanannya, para pencari suaka tersebut menjadi sangat rentan karena banyak mengalami ancaman keselamatan di laut dan juga pelanggaran HAM.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada Kamis (1/9) mengatakan pihaknya telah berhasil mengevakuasi lebih dari 100 pengungsi dari Libya ke Rwanda.
"Lebih dari 100 pencari suaka yang rentan telah dievakuasi dalam penerbangan dari Libya ke Rwanda," kata UNHCR seperti dimuat
Xinhua pada Jumat (2/9).
Laporan tersebut juga merinci penemuan 38 anak-anak dari berbagai negara Afrika yang ikut dievakuasi bersama pengungsi Libya.
UNHCR juga mengungkapkan terima kasihnya kepada otoritas Libya yang telah mendukung dan memfasilitasi penerbangan mereka untuk mengevakuasi migran rentan.
Menurut UNHCR, sejauh ini terdapat 14.157 imigran ilegal yang telah diselamatkan dari laut dan kembali ke Libya pada tahun 2022.
BERITA TERKAIT: