Regulator Kantor Gas dan Listrik (Ofgem) pada Jumat (26/8) mengatakan, kenaikan ini diperkirakan akan berlangsung hingga tahun depan, yang akan menambah beban biaya hidup yang dihadapi oleh masyarakat Inggris.
"Kami menerima ada tekanan harga yang signifikan, tidak hanya mulai hari ini, namun juga berpotensi hingga Januari tahun depan," ujar CEO Ofgem Jonathan Brearley, dikutip dari
BBC News.
Brearley tidak bisa menyebutkan sejauh mana batas harga akan terus melonjak, karena banyak hal yang berubah secara besar-besaran.
Penetapan batas baru ini dibebankan oleh penyedia energi per unit bahan bakar antara Oktober dan Desember, dan merefleksikan biaya untuk membeli energi di pasar grosir serta memasoknya ke rumah tangga.
Lebih lanjut Brearley mengakui lonjakan harga energi sebagian besar didorong oleh perang Rusia di Ukraina, yang akan menyebabkan kesulitan yang signifikan selama musim dingin berlangsung. Ia meminta pihak berwenang untuk memberikan tanggapan mendesak terkait harga yang melambung tinggi.
Sementara itu menurut Menteri Keuangan Britania Raya Nadhim Zahawi batas yang lebih tinggi akan menyebabkan stress dan kecemasan bagi banyak orang. Zahawi menambahkan bantuan akan segera datang merujuk pada serangkaian tindakan yang telah dikonfirmasi oleh pemerintah saat ini.
BERITA TERKAIT: