Pertunjukan bertajuk "Peru Kultura 2022" itu digelar setiap tahunnya untuk mempromosikan kebudayaan Peru di Indonesia. Pertunjukan juga disiarkan secara virtual di media sosial Kedubes Peru.
Dalam sambutan pembukaanya, Duta Besar Republik Peru, Louis Suboyama menuturkan penyelenggaraan "Peru Kultura 2022" merepresentasikan semangat seni dan tradisi kebudayaan Peru.
"Kebudayaan Peru merupakan perpaduan antara budaya Amerika, Eropa, dan Afrika dalam bentuk musik dan tarian yang menjadi dua representasi utama budaya kami," jelasnya.
Peru Kultura 2022 diisi dengan pertunjukan musik dan tarian yang dibawakan langsung oleh musisi Peru, Wilmar Montoya atau lebih dikenal sebagai Pacacalluankang. Selain itu juga ada kolaborasi dengan dua penari asal Indonesia, yaitu Dea Vandari dan Rayen Raschool.
Tarian tradisional dari Kota Kusko tenggara Peru diiringi dengan musik Balica, menjadi pertunjukkan pertama yang ditampilkan dalam acara tersebut.
Balica merupakan lagu Peru yang paling simbolis dan terinspirasi dari sebuah kisah cinta.
Selanjutnya, kedua penari asal Indonesia menampilkan tarian Marine Ra Nortenya dari Kota Trujillo di bagian utara Peru. Tarian tersebut menggambarkan pengejaran pasangan yang penuh cinta. Penari wanita memakai rok bordir dan sapu tangan berusaha menarik perhatian pria dengan gerakan yang begitu anggun.
Di sela-sela pertunjukan, Peru Kultura 2022 juga menyajikan hasil kebudayan Peru yang lain, berupa tekstil dan lukisan khas dari daerah Shipibo Konibo. Daerah ini memiliki sistem desain dengan dasar pola geometris yang dinamakan Kene atau desain tradisional yang dikerjakan oleh para wanita.
BERITA TERKAIT: