Senada dengan pendapat ahli lainnya, Anggota Akademi Kosmonotika Rusia Andrey Ionin mengungkapkan hal itu dalam pernyataannya, seperti dikutip dari
TASS, Rabu (27/7).
Rusia telah memastikan untuk keluar dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) setelah 2024. Kepala Roscosmos yang baru, Yury Borisov, menyatakan hal itu pada pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin baru-baru ini.
Sebuah sumber di fasilitas Roscosmos mengatakan pernyataan itu tidak merujuk pada tanggal tepatnya, tetapi dipastikan sekitar tahun 2025.
Roscosmos, NASA, badan antariksa Eropa, Kanada, dan Jepang, sejauh ini telah mencapai kesepakatan untuk menggunakan ISS hingga 2024.
Pejabat NASA sebelumnya tidak menutup kemungkinan bahwa pengoperasian stasiun dapat diperpanjang hingga 2028 atau bahkan 2031. Namun, para ahli percaya bahwa penarikan Rusia dari proyek tersebut akan berarti akhir dari ISS.
"Meskipun sejumlah pernyataan bahwa AS dan mitranya berencana tetap menggunakan ISS tanpa Rusia, ada keraguan yang sangat serius tentang hal itu," kata Ionin.
“Rusia bertanggung jawab untuk menjaga efisiensi sistem yang sangat rumit di stasiun, dan tanpa mereka tidak dapat berfungsi dengan aman. Akibatnya, tanpa Rusia, tidak mungkin untuk menjamin keselamatan awak dan tidak ada yang akan mengambil risiko seperti itu,†tegasnya.
Ketika berbicara tentang masa depan kegiatan Rusia dalam eksplorasi ruang angkasa berawak, Ionin yakin bahwa mereka pasti akan terus berlanjut.
Kerjasama dalam program lunar dengan China dan negara-negara BRICS lainnya mungkin menjadi tujuan utama jangka panjang. Sudah saatnya Rusia memulai pembicaraan dengan China mengenai penerbangan ke stasiun ruang angkasanya.
BERITA TERKAIT: