Dalam sebuah artikel di
The Telegraph pada Minggu malam (10/7), perempuan 46 tahun kelahiran Britania raya itu mengatakan ia siap menghadapi tantangan besar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri di tengah krisis ekonomi dan politik.
"Kami menghadapi tantangan besar di dalam negeri di tengah krisis ekonomi global. Kami menghadapi tantangan besar di luar negeri, dari Rusia yang agresif hingga China yang semakin asertif," katanya.
“Saya mengedepankan diri saya karena saya dapat memimpin, menyampaikan, dan membuat keputusan yang sulit. Saya memiliki visi yang jelas tentang di mana kita harus berada, dan pengalaman serta tekad untuk membawa kita ke sana,†lanjutnya.
Liz, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris, terus berusaha meluncurkan kampanyenya, menjadikannya kandidat ke-10 yang secara resmi menyatakan niat untuk mencalonkan diri.
Ia adalah salah satu kritikus Rusia yang paling bersemangat dalam pemerintahan Boris Johnson.
Dalam artikel itu, Truss memuji dirinya sendiri karena telah membantu memimpin respons internasional terhadap operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan memberikan paket sanksi keras yang telah memimpin dunia.
Liz menjanjikan akan memotong pajak sejak hari pertama dia terpilih dan akan mengambil tindakan segera untuk membantu perekonomian masyarakat.
"Ini akan menjadi perjuangan yang berat, tapi ini bisa kita menangkan dan mempersembahkannya untuk rakyat Inggris," katanya.
Truss dan Menteri Pertahanan Ben Wallace dianggap sebagai kandidat yang paling mungkin menjadi perdana menteri. Namun Wallace telah mengatakan ia tidak ikut dalam pencalonan.
BERITA TERKAIT: