Penolakan itu muncul setelah publikasi, oleh beberapa media Ukraina, dari gambar foto mortir dengan hieroglif tradisional Tiongkok yang digunakan Taiwan tercetak di atasnya.
Penolakan itu muncul setelah kantor berita Ukraina menerbitkan foto mortir yang menampilkan hieroglif tradisional Tiongkok yang digunkana Taiwan tercetak di atasnya. Laporan dari Radio
ICRT, menyebutkan mortir tersebut telah disumbangkan oleh Taiwan.
Petinggi Taiwan mengecam laporan itu, mengatakannya itu adalah laporan yang "salah" dan menekankan bahwa peluru mortir di foto menggunakan sistem nomor seri yang berbeda dengan yang digunakan oleh angkatan bersenjata pulau itu.
MND mengatakan bahwa Taiwan mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, dan menentang segala penggunaan ancaman militer untuk mengubah status quo atau kekerasan terhadap rakyat Ukraina.
"Bantuan militer ke negara mana pun dilakukan sesuai dengan kebijakan luar negeri Taiwan secara keseluruhan dan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri," kata MND.
Taiwan, secara resmi bagian dari China, yang telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, mengutuk operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan bergabung dengan sanksi ekonomi terhadap Moskow.
BERITA TERKAIT: