Ultimatum Rusia datang di saat para menteri pertahanan Barat sedang berkumpul di Brussel untuk memutuskan mengirim lebih banyak senjata berat ke pasukan Ukraina yang kalah senjata dan kalah jumlah.
Sievierodonetsk telah menjadi titik fokus utama perang selama berminggu-minggu. Kota itu berubah menjadi reruntuhan.
Rusia telah mengatakan kepada pasukan Ukraina yang bersembunyi di sebuah pabrik kimia di kota itu untuk menghentikan "perlawanan yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata" mulai Rabu pagi. Jika mereka bersedia menyerah, maka Rusia telah menjanjikan "koridor kemanusiaan" bagi warga sipil yang berlindung di pabrik itu bersama dengan para pejuang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Ukraina mencegah warga sipil dievakuasi. Pasukan Ukraina bahkan secara sinis menggagalkan operasi kemanusiaan di wilayah itu.
Kementerian juga menuduh Ukraina melanggar gencatan senjata yang diumumkan dalam pengepungan Syevyerodonetsk dan menggunakan operasi kemanusiaan untuk memindahkan pasukan.
Lebih dari 500 warga sipil, termasuk 40 anak-anak, tetap bersama tentara di dalam pabrik kimia Azot, berlindung dari pengeboman Rusia yang hampir terus-menerus selama berminggu-minggu, menurut laporan Kyiv.
BERITA TERKAIT: