"Tidak ada mode 'autopilot' untuk meningkatkan hubungan China-Australia. Memulai kembali hubungan bilateral itu membutuhkan tindakan nyata," kata Wang, seperti dikutip dari
Xinhua.
Wang kemudian mengatakan, beberapa kekuatan politik di Australia saat ini bersikeras memandang China sebagai lawan daripada kawan, dan menjadikan pembangunan China sebagai ancaman daripada peluang. Itu menyebabkan Australia mundur dari kebijakan China yang positif telah ditempuh selama bertahun-tahun.
"Solusinya adalah perlu melihat China dan hubungannya dengan Australia secara rasional dan positif. Saling menghormati dan mencari titik temu, sambil mempertahankan perbedaan untuk menciptakan kondisi yang diperlukan bagi kedua negara. Ini semua agar hubungan mereka kembali ke jalur yang benar," kata Wang.
Selama di Port Moresby, Wang mengadakan pembicaraan dengan Soroi Eoe, menteri luar negeri dan perdagangan internasional PNG.
Setelah pertemuan tersebut, Eoe dan Wang menghadiri upacara penandatanganan dokumen kerjasama antara lain anti-pandemi, pencegahan dan mitigasi bencana, dan pembangunan hijau.
Mereka juga menghadiri upacara peresmian pusat bedah baru di Port Moresby yang dibangun dengan bantuan China, dan bersama-sama bertemu dengan pers.
Keberadaan Wang di Papua Nugini merupakan bagian terakhir dari perjalanan tujuh negaranya ke Pasifik yang dimulai pada 26 Mei dan termasuk kunjungan ke Kepulauan Solomon, Kiribati, Samoa, Fiji, Tonga, dan Vanuatu.
Saat berada di Apia, ibu kota Samoa, Wang mengatakan China siap melakukan lebih banyak kerja sama trilateral dengan Australia terkait negara-negara Kepulauan Pasifik (PICs).
BERITA TERKAIT: