Putin Kembali Ditinggalkan Penasihatnya, Valentin Yumashev Menjadi Pejabat Rusia Terbaru yang Mengundurkan Diri Sejak Invasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 31 Mei 2022, 07:10 WIB
Putin Kembali Ditinggalkan Penasihatnya, Valentin Yumashev Menjadi Pejabat Rusia Terbaru yang Mengundurkan Diri Sejak Invasi
Valentin Yumashev/Net
rmol news logo Tokoh penting yang sejauh ini memberi banyak masukan kepada Presiden Rusia, telah mengundurkan diri.

Valentin Yumashev adalah yang terbaru dari beberapa pejabat terkemuka Rusia yang mengundurkan diri sejak Putin melancarkan perangnya di Ukraina, yang saat ini mendekati hari ke-100.

Lyudmila Telen, wakil direktur eksekutif Yeltsin Center, di mana Yumashev bertindak sebagai anggota dewan, mengatakan kepada TASS mengenai informasi ini.

"Yumashev mengundurkan ditu. Itu inisiatifnya. Saya tahu dari dia," kata Telen.

Yumashev bekerja dalam kapasitas yang tidak dibayar dan hanya memiliki pengaruh terbatas pada pengambilan keputusan Putin. Namun, nama besar dan pengaruhnya di masa lalu untuk Putin, membuat pengunduran dirinya menjadi kerugian besar bagi Kremlin.

Pengunduran diri Yumashev menyusul pejabat tinggi Rusia lainnya yang meninggalkan Kremlin sejak invasi Rusia di Ukraina. Salah satu yang mengejutkan adalah perginya Anatoly Chubais, pejabat lama pemerintah yang bertindak sebagai utusan Putin untuk organisasi internasional yang peduli dengan pembangunan berkelanjutan. Ia mengundurkan diri pada Maret lalu. Seperti Yumashev, Chubais pernah menjadi ajudan utama Yeltsin.

Belum ada penjelasan resmi mengapa Yumashev mengundurkan diri. Diduga ia menjadi salah satu pejabat yang tidak setuju dengan perang di Ukraina. Pada 24 Februari, putri Yumashev memposting pesan anti-perang dengan bendera Ukraina di Instagram, hari di mana pasukan Rusia bergerak ke Ukraina.

Baru-baru ini, Boris Bondarev, diplomat Rusia untuk PBB, mengumumkan pengunduran dirinya. Mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam sebuah surat yang dikirim ke diplomat lain, Bondarev menulis bahwa dia sangat malu dengan apa yang Rusia lakukan untuk Ukraina. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA